Merendahkan Karakter Bangsa Sendiri - Didukung Negara!!

Nation’s Character Assassination – Supported by State

Pernahkah anda mendengar kabar bahwa setiap Kejaksaan Tinggi mendapat target untuk mengungkap 3 kasus korupsi setiap tahunnya? Semoga sudah. Pertanyaan yang timbul bagi saya adalah: apakah bangsa ini pasti korupsi? Apakah karakter bangsa ini sudah sedemikian buruk? Mengapa Negara memiliki kecurigaan sedemikian besar? Apakah tidak ada lagi rasa percaya?

Bagi saya target semacam ini malah melemahkan bangsa sendiri. Pasti banyak yang setuju bahwa melakukan sesuatu di Indonesia perlu fleksibilitas. Peraturan yang diikuti secara mentah malah mempersulit pencapaian tujuan.

Korupsi menurut saya akan hilang dengan pendidikan yang baik, demokrasi di segala bidang, dan ketegasan pemerintah dalam mendukung demokrasi tersebut. Sistem pemerintahan yang baik juga prasyarat yang tidak bisa dilepas.

OK. Merendahkan bangsa sendiri bukan solusi untuk memberantas korupsi.

Local District Prosecutor Offices have obligation to reveal at least 3 corruption cases each year. Have you heard about this? I hope you had heard that news. The questions that came into my mind after hearing this: is this nation so corrupt? Is the character of this nation already that bad? Why the state has so much suspicion? Is there any trust left?

For me, such obligation will just create demoralization. There must be many people agree with me that doing things in Indonesia needs flexibility. Rule that is followed as it is might just end up with more problems.

Corruption, in my opinion, will be gone with better education, democracy in all sectors (I mean all sectors), and full support from the government in developing democracy for all. Good governance is also an important requirement.

OK. Creating bad character to your own fellow citizens is not the solution to wipe corruption from Indonesia.