17 June 2008

Lion Air

Minggu kemarin, 8 Juni 2008, ada tugas ke NAD dan Garuda tidak ada seat sama sekali. Akhirnya kantor bookingkan Lion Air untuk berangkat ke sana. Jadwal penerbangan adalah 16.45 sore dan boarding jam 16.25. Namun kita boarding baru jam 16.50 dan berangkat sekitar 30 menit kemudian di dalam pesawat yang terasa “hangat” dan bikin keringetan.

Akhirnya, terbang juga sayangnya kita naik MD-82. Perjalanan jauh Jakarta Aceh pakai pesawat tidak nyaman sama sekali. Paling tidak naik 737 seharusnya yang mana tempat duduknya lebih enak. Seat di Lion begitu keras dan tidak nyaman.

Perjalanan jauh seperti itu, tidak ada snack sama sekali. Apa karena penerbangan murah terus tidak ada snack? Penerbangan lain yang murah juga bisa berikan paling tidak air dan sedikit kue pengganjal perut. Tetangga kursi bahkan harus beli nasi bungkus dan dimakan di dalam pesawat saat transit di Medan.
Saya rasa pengusaha sekarang hanya mementingkan diri mereka sendiri. Mementingkan keuntungan semata dan tidak memanusiakan pelanggan.

Would I be a businessperson, I would treat my employee and my customer better than Lion Air.



Last Sunday, eight of June 2008, I had to go to Aceh for a monitoring mission. We got no seat with Garuda and therefore finally we flew with Lion Air. Out flight should be at 16.45 but instead of being on time, the flight was delayed for more or less 45 minutes. We had to wait inside the aircraft in quite high temperature that made us sweat.

Finally, the plane took off at 17.30. Instead of using bigger aircraft, Lion Air chose MD-82 for this long flight. For such a long flight, the airline should consider the comfort of its passenger. I prefer Boeing 737 that usually has more legrooms and better seat. Lion Air’s seat is hard and not comfortable at all.
Lion Air is famous for its catch phrase “makes people fly”, but there is no reason for being stingy. We had no on flight service at all during this long flight, not even a drop of water. My neighbor even had to eat his “nasi bungkus” during transit in Medan.

I think businesspersons now are only caring for their own profit and forgetting the valuable customer. They do not treat customers as human.Would I be a businessperson, I would treat my employee and my customers better than Lion Air.

1 comment:

  1. Funny enough your experience.

    yah begitu deh kalau yang namanya tugas, mau nolak atau komplin akomodasi yg buruk pasti disangka manja.. heheh

    btw, nih blog mo di fokusin bhs indonesia atau inggris ya ?

    req. pls more posting about travelling experience

    -------------
    www.sayaberjalan.co.cc
    www.nandosteps.co.cc

    ReplyDelete